SMARTNEWSCELEBES.COM, JAKARTA – Presiden FIFA Gianni Infantino berkunjung ke Indonesia, Selasa (18/10), untuk membahas pembenahan sepak bola Indonesia pasca-tragedi Kanjuruhan Malang.
Sayangnya, kedatangan orang nomor satu di organisasi sepak bola dunia itu tampaknya direspon PSSI dengan acuh tak acuh.
Dipantau Pojoksatu.id di akun media sosial resmi PSSI sepanjang hari Selasa hingga malam (pukul 23.00 WIB), tak satu pun unggahan terkait kedatangan Infantino itu.
Baik akun twitter maupun instagram PSSI ‘hanya’ berisi latihan Timnas U-20.
Gianni Infantino sendiri berkunjung ke kantor PSSI di GBK Arena, Senayan, Jakarta pada Selasa (18/10).
Sebelumnya, pria kelahiran Swiss 52 tahun lalu sebelumnya bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta Pusat.
Di Kantor PSSI, Infantino menggelar pertemuan dengan pengurus PSSI dan anggota Exco selama kurang lebih dua jam.
“Di dalam tadi kami melakukan pertemuan yang sangat dramatis, sangat emosional, karena dari pihak FIFA dalam hal ini Gianni Infantino beserta jajarannya, kemudian PSSI dalam hal ini Ketum Pak Iwan Bule beserta jajarannya kami semua merasa sangat sedih dan prihatin,” kata Vivin, dikutip Pojoksatu.id dari CNN Indonesia.
Menurut Vivin, ini adalah sejarah bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya dikunjungi Presiden FIFA. Sayangnya, dalam suasana duka.
“Bahwa sejak 1930 PSSI berdiri sampai hari ini baru sekali ini Presiden FIFA datang ke Indonesia bukan dalam rangka merayakan kemenangan, tapi dalam rangka visit [kunjungan] kejadian yang sangat memilukan,” ucapnya.
Menurutnya, Infantino sangat prihatin atas Tragedi Kanjuruhan Malang. Untuk itu, FIFA sengaja datang ke Indonesia dan langsung membimbing PSSI agar tragedi tersebut tak terulang.
“Untuk itu PSSI dan FIFA didampingi oleh pemerintah dan dengan asistensi yang kuat dari berbagai kementerian, terutama dari Kemenpora, Kementerian PUPR, juga berbagai kementerian yang siap membantu, kami menyatakan siap untuk melakukan transformasi total,” ujarnya.
Seperti diketahui bersama, Indonesia menjadi perhatian dunia setelah terjadi tragedi Kanjuruhan Malang usai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022/23 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan.
Setelah pertandingan yang dimenangkan Persebaya itu, terjadi kerusuhan antara suporter Arema atau Aremania dengan aparat keamanan yang terdiri dari anggota Polri dan TNI.
Tragedi ini menyebabkan 133 nyawa melayang dan ratusan orang lainnya luka-luka.
Sumber: (pojoksatu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here