SMARTNEWSCELEBES.COM, SULSEL – Komunitas Petani Kakao, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan mengeluhkan harga kakao kering yang saat ini dibeli murah kisaran Rp 25.000 – 30.000 per kilogram.
Padahal saat ini permintaan mulai tumbuh setelah dibukanya keran ekspor pasca pandemi Covid-19.
Dengan anjloknya harga kakao, petani Sinjai mulai menaruh harapan besar kepada Ketua KPK, Firli Bahuri untuk memberi dukungan untuk maju pada pemilihan presiden 2024.
“Sebagai anak petani tentulah beliau paham, kami ini serba bingung, saat produksi turun kami disalahkan tapi saat melimpah dan bagus malah harganya yang turun,” kata Koordinator Komunitas Petani Kakao, Risman, Senin (10/10/2022).
Menurut Risman, para petani di daerahnya telah bekerja keras demi menghasilkan produk berkualitas, termasuk dengan mengikuti tahapan program yang dicanangkan pemerintah.
Namun di daerahnya harganya malah anjlok, sementara harga di daerah lain terbilang bagus.
“Lalu kenapa daerah lain sampai di atas 40 ribu? Kualitasnya hampir samalah, mestinya harganya tidak jauh,” ungkapnya.
Dia mengakui sejauh ini pemerintah turut mendampingi serta memantau budi daya kakao oleh petani. Hanya saja, imbuhnya, pemerintah tampak kehilangan peran ketika dihadapkan pada persoalan harga pada tingkat petani.
“Pupuk (subsidi) juga terbatas, tidak semua dapat, sementara beli non-subsidi mahal,” tegasnya.
Karena itu, atas persoalan tersebut, para petani berharap pemerintah melakukan terobosan yang betul-betul memihak kepada petani.
Para petani juga berharap agar KPK pasang taring membongkar para mafia pupuk agara harga kakoa di daerahnya kembali normal.
“Terus terang kami yakin ke Pak Firli, mafia pupuk pemain harga pasti takut, karena sudah terbukti menteri dan hakim agung ditangkapnya,” tandas Risman.
Sumber: (/pojoksatu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here