SMARTNEWSCELEBES.COM, POLMAN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Penurunan Stunting dengan Lokus (Lokasi Khusus) Sulawesi Barat, di bawah bimbingan DPK ibu Dr. Apik Indarty Moedjiono, dan Kepala Desa Rappang, Kabupaten Polewali Mandar, Mustapa Siali beserta pihak terkait mengadakan Rembuk Stunting di Kantor Desa Rappang.
Kegiatan tersebut adalah suatu langkah penting yang perlu dilakukan pemerintah setempat untuk memastikan pelaksanaan rencana kegiatan intervensi pencegahan dan penurunan stunting dilakukan secara bersama-sama antara OPD penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non-pemerintah dan masyarakat dan telah terlaksana dengan maksimal.
Kegiatan itu, kata dia, dilaksanakan secara langsung dan dihadiri oleh beberapa tamu undangan yang memiliki pengaruh dan peran dalam ranah tersebut, diantaranya adalah Bhabinsa Desa Rappang, Ketua dan staf Badan Permusyawaratan Desa Rappang, Petugas Lapangan Keluarga Berencana atau PLKB Desa Rappang, dan Pendamping Desa beserta Kader Posyandu, Ceting (Pencegahan Stunting), TPK (Tim Pendamping Keluarga), KPM (Kader Pembangunan Manusia) dan Mahasiswa KKNT PSSB Universitas Hasanuddin Gel-108 turut hadir dalam kegiatan diskusi tersebut.
Sekretaris Kecamatan Tapango juga hadir dalam kegiatan ini selaku perwakilan Kecamatan Tapango.
Rembuk Stunting tersebut diawali dengan sambutan oleh Kepala Desa Rappang, Mustapa Siali.
Mustapa memgajak element masyarakat dan pihak terkait untuk proaktivitas dan sinergi dalam mengupayakan yang terbaik dalam penurunan angka stunting untuk desa ini sendiri.
“Kita memerlukan kerja sama, koordinasi antara satu dengan yang lain,” ujarnya.
Hal tersebut ditekankan agar tidak terjadinya ketidakselarasan dalam pendataan dan miskomunikasi dalam penanganan oleh segenap aparat dan pelaksana.
Kegiatan itu juga dihadiri Bhabinsa Desa, Ketua BPD Rappang, dan sambutan terakhir disampaikan oleh Sekretaris Kecamatan Tapango.
Rangkaian kegiatan berikutnya adalah arahan, yang mana dalam hal ini dibuka oleh UPTD Puskesmas Pelitakan yang membahas terkait rencana kegiatan intervensi gizi dengan melibatkan seluruh sektor yang berpengaruh dalam upaya penurunan stunting di desa tersebut.
Pembahasan yang sama diteruskan oleh Pendamping Desa dan PLKB Desa Rappang yang kemudian langsung disatukan dengan sesi pembacaan konvergensi desa Rappang oleh KPM dan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh Pendamping Desa sepanjang kegiatan tersebut.
Pemerintah Daerah Desa Rappang, Lembaga Non-Pemerintah, dan seluruh hadirin rembuk menyepakati hasil dengan prioritas sasaran berada di efisiensi pelaksanaan dan maksimalisasi sarana dan prasarana terkait pencegahan dan penanggulangan stunting di kawasan Desa Rappang.
“Kita berharap agar desa (Rappang) ini dapat menjadi percontohan bagi desa sekitar dan kedepannya tidak terikat oleh permasalahan stunting ini terus menerus,” tutur Kepala Desa Rappang. (*smartnews)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here