SmartNewsCelebes.Com, Parepare – Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Parepare bersama PLN turun mengecek los, kios, toko yang berada di Pasar Semi Modern Lakessi.

Hasilnya ditemukan titik kebocoran penyebab sering menunggaknya listrik di pasar itu hingga mencapai puluhan juta rupiah.

“Jadi titik kebocoran sebenarnya di lantai satu, sehingga pedagang di lantai atas ikut menanggung kebocorannya,” ungkap Sekretaris Disdag Parepare, Hj St Rahma Amir di sela pengecekan. Jumat, (12/3/2020).

St Rahma mengemukakan, sebagian besar pedagang di lantai satu tidak menggunakan KWH pembatas daya listrik. Sementara di lantai dua dan tiga, sebagian besar pedagang sudah memiliki pembatas daya listrik.

“Jadi pedagang yang tidak memiliki pembatas daya ini menggunakan listrik secara berlebihan, namun membayar beban dengan murah. Bebannya ditanggung oleh pedagang lain yang justru membayar lebih mahal meskipun pemakaian sedikit. Inilah yang menjadi penyebab kebocoran,” beber Rahma.

Kondisi ini, kata Rahma, akan terus terjadi jika tidak ada langkah tegas. Pemkot Parepare melalui UPTD Pasar, kata dia, harus turun bersama PLN mensosialisasikan kepada warga pasar, disertai peringatan dan langkah tegas.

Langkah tegas adalah dengan mencabut listrik pedagang yang membandel tidak menggunakan pembatas daya listrik. Listrik baru bisa dipasang kembali, jika pedagang sudah menggunakan pembatas daya listrik. Itupun dengan catatan pembatas daya listriknya harus selalu diaktifkan.

“Tapi UPTD Pasar tidak boleh mengambil langkah sendiri tanpa sepengetahuan Bapak Wali Kota. Jadi saran saya sebaiknya UPTD Pasar segera menghadap Wali Kota, laporkan langkah-langkah yang mau diambil untuk mengatasi masalah tunggakan listrik ini,” saran Rahma.

Kepala UPTD Pasar, Hj Cica Jamaluddin mengaku segera melaporkan kepada Wali Kota kondisi di Pasar Lakessi, dan langkah-langkah yang akan diambil.

“Segera kami laporkan kepada Bapak Wali Kota. Kami juga akan turun bersama PLN mensosialisasikan kepada warga pasar terkait masalah tunggakan listrik ini, dan langkah-langkah yang akan diambil,” kata Cica.

Selain soal perlunya pembatas daya listrik di setiap los, kios, dan toko pedagang, salah satu solusi lainnya yang didukung oleh pedagang adalah diterapkannya sistem voucher (stoken) listrik di setiap los, kios, dan toko.

Cara itu dinilai efektif mencegah kebocoran listrik dan tidak ada lagi tunggakan pembayaran listrik di Pasar Lakessi. Hanya saja dengan cara itu, butuh proses untuk pelepasan aset daerah berupa meteran dan instalasi listrik di setiap los, kios, dan toko.

Saat ini di Pasar Semi Modern Lakessi, terdata 2038 pedagang, namun hanya sekitar 400 sampai 500 yang aktif. (smartnews)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here