SmartNewsCelebes.Com, Jakarta – Tak semua orang punya kesejahteraan yang sama terutama dalam memiliki hunian. Salah satunya dalam memiliki rumah yang layak, dengan beberapa kamar tidur di dalamnya. Karena tak punya kamar tidur lainnya, maka terpaksa harus berbagi kamar dengan buah hati di usia bayi atau balita.

Bagaimana jika pasangan suami istri ingin bercinta tetapi satu kamar dengan buah hatinya? Bolehkah? Atau benarkah hanya perlu menunggu si kecil tidur? Bagaimana pengaruhnya nanti dengan psikologis dan tumbuh kembangnya?

Cerita itu dituturkan oleh seorang ibu di Amerika bernama Melisa Willets. Dia bingung ketika dia harus bercinta dengan sang suami di kamar yang sama ketika ada bayinya.

“Bayi kami juga tidur di samping tempat tidur yang saya tiduri dengan suami saya, jadi ketika kami berhubungan intim, maka bayi kami ada di sana. Dia (bayi) akan bisa mendengar dan melihat segalanya, jika dia tidak tertidur lelap karena dia berusia 3 bulan,” katanya seperti dilansir dari Pop Sugar, Senin (15/10).

Dia merasa buah hatinya tak mengetahui apa itu seks atau apa yang mereka lakukan. Melisa belakangan juga bertanya apakah kehidupan seks seperti itu sehat bagi buah hatinya.

Kesimpulannya, memang hal yang aman ketika orang tua berada satu kamar dengan si kecil sehingga orang tua bisa memastikan anaknya baik-baik saja. Namun bagaimana pengaruhnya bagi psikologis anak saat melihat orang tuanya bercinta?

Jawabannya, American Academy of Pediatrics merekomendasikan jika orang tua ingin berbagi ruang dengan bayi boleh saja asalkan ada batasnya. Jangan lebih sampai mereka berusia 1 tahun.

Setelah anak menginjak usia satu tahun, sebaiknya pisahkan dia dengan kamar lainnya. Atau orang tua bisa bercinta di tempat lain, bukan di depan buah hati meskipun sedang tertidur. Sehingga anak tidak meniru atau merekam hal tersebut di otak dan daya kognitifnya. (jpc/pjs/smrt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here