
SmartnewsCelebes.Com, Parepare – Wali Kota Parepare HM. Taufan Pawe mengaku, akan kembali melakukan evaluasi terhadap pemberlakuan Jam malam yang diterapkan Pemerintah Kota Parepare menyusul adanya perubahan peraturan Pemerintah Pusat dalam pemberlakuannya.
Taufan Pawe, mengatakan, untuk Kota Parepare sesuai perubahan jam malam pada tanggal 15 Januari 2021, bersama Forkopimda Kota Parepare sepakat untuk mengikuti Pemberlakuan jam malam oleh Pemerintah Pusat melalui Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, yakni sampai pada pukul 19.00.
“Hanya saja setelah kami sepakati jam tersebut Pemerintah Pusat kembali menerbitkan Keputusan baru yakni memberikan luang waktu sampai pada Pukul 20.00 untuk aktifitas jam malam ini, maka kemudian kami bersama Forkopimda sesegera mungkin melakukan pencermatan tersebut,” katanya, Minggu (24/01/2021).
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini menjelaskan, jika Kondisi Pandemi Covid-19 di Kota Parepare masih sangat memprihatikan, bahkan sampai saat ini kondisi itu terus mengalami peningkatan yang cukup Signifika
Data yang ada sekarang ini Kasus Positif kita sudah sampai pada angka 1008, ini bukan angka yang sedikit, dan bahkan bisa dikatakan angka ini sungguh sangat memprihatikan, maka dibutuhkan kesadaran kita bersama agar Covid-19 di Kota Parepare bisa diatasi dengan baik,” jelas dia.
Mantan Pengacara ternama ini, mengungkapkan, tugas kita bersama hari ini bagaimana menghindarkan diri dan menjaga keluarga dari Virus corona, dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan.
“Kita himbau agar Protokol Kesehatan tetap menjadi yang paling utama, karena kondisi ini semakin memprihatikan sehingga tanpa kesadaran kita bersama, Virus ini tidak akan bisa kita kendalikan,” papar dia.
Adapun data Covid-19 Kota Parepare sampai pada Sabtu 23 Januari 2021, untuk kasus terkonfirmasi Positif sebanyak 1008, sementara kasus yang aktif sampai saat ini sebanyak 123 orang yakni menjalani perawatan di RSUD Andi Makkasau sebanyak 17 Orang, RS Sumantri 8 orang dan Isolasi Mandiri 98 orang, sementara yang telah berhasil disembuhkan sebanyak 851 orang, meninggal dunia 34 orang, sementara yang kontak erat dan dalam pemantauan sebanyak 57 orang. (*smartnews)