SmartNewsCelebes.Com, Parepare – Pemerintah Kota Parepare menurunkan angka kemiskinan dari tahun 2017 hingga 2018.

Survei Sosial Ekonomi Nasional atau Susenas yang dilakukan BPS pada akhir 2018 menyebutkan, angka kemiskinan Parepare turun dari 5,70 ke 5,59 persen atau 0,02 persen.

Jumlah penduduk miskin berkurang dari 8.071 ke 8.014 atau menurun 57 jiwa.

Kondisi ini terbantu dengan rendahnya inflasi. Menurut BPS, inflasi di Parepare terkendali. Beban masyarakat miskin berkurang dengan stabilitas harga bahan pokok.

Hal ini terungkap dalam rapat penanggulangan kemiskinan di Bappeda Parepare.

Sekretaris Bappeda Parepare, Eko W Ariyadi yang memimpin rapat di hadapan SKPD terkait dan stakeholder menekankan, program penanggulangan kemiskinan harus terintegrasi agar angka kemiskinan bisa turun drastis

“Dari masukan SKPD-SKPD terkait, banyak yang mengeluhkan bantuan tidak tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan dengan baik. Masyarakat terkesan dimanja dengan bantuan. Karena bantuan itu, banyak yang ingin jadi penduduk miskin,” beber Eko.

Menurut Eko, masyarakat penerima manfaat yang perlu diperhatikan. Banyak masyarakat penerima bantuan, tapi tidak tepat guna atau tidak dimanfaatkan dengan baik. “Biasa barang yang dibantukan tidak dimanfaatkan, justru dijual,” ungkap Eko.

Karena itu, Eko meminta agar masyarakat penerima manfaat diseleksi dan diverifikasi ketat. Perlu dibentuk tim verifikasi yang beranggotakan setiap SKPD terkait.

“Tugas SKPD terkait yang merancang formulasi dan regulasi. Agar bantuan ini tepat sasaran dan dimanfaatkan dengan baik. Karena penekanan Bappeda dalam penanggulangan kemiskinan ini bagaimana agar pendapatan masyarakat naik dan pengeluarannya turun,” imbuh Eko.

“Intinya penanggulangan kemiskinan ini tidak bisa pakai kacamata kuda, hanya dibebankan pada satu pihak saja. Semua pihak harus terlibat. Butuh sinergitas,” tambah Eko. (smartnews)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here