
SMARTNEWSCELEBES.COM, PAREPARE – Suasana berbeda tampak di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare. Di balik tembok penjara, semangat kemandirian dan kontribusi terhadap ketahanan pangan nasional diwujudkan lewat panen raya kangkung yang digelar di kebun organik milik Lapas. Kegiatan ini menjadi simbol keberhasilan program ketahanan pangan yang dijalankan oleh Lapas Parepare bersama warga binaan.
Panen raya tersebut diikuti langsung oleh para warga binaan dan petugas Lapas, sebagai hasil dari kerja keras dalam memanfaatkan lahan terbatas menjadi lahan produktif. Kepala Lapas Kelas IIA Parepare, Totok Budiyanto, A.Md.IP, SH, didampingi Kepala Seksi Kegiatan Kerja Abdullah, SH, M.Si, menyampaikan bahwa program ini bukan semata memenuhi kebutuhan pangan di dalam Lapas, tetapi juga sebagai upaya membekali warga binaan dengan keterampilan dan pengetahuan pertanian.
“Panen raya kangkung ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, yang sejalan dengan Visi dan Misi Presiden RI tentang Asta Cita, 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta 21 Arahan dan Perintah Direktur Jenderal Pemasyarakatan,” ujar Totok Budiyanto.
Totok juga menambahkan bahwa kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Parepare. Wali Kota Parepare, H. Tasming Hamid, SE, MH, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (PKP), turut memberikan bantuan berupa bibit cabai, kangkung, terong, pepaya California, hingga ikan air tawar jenis Nila dan Lele Sangkuriang. Bantuan ini menjadi stimulan penting bagi berjalannya program ketahanan pangan di dalam Lapas.
“Dukungan dari Pemkot Parepare sangat berarti. Penyuluh pertanian dari Dinas PKP juga terlibat langsung dalam memberikan edukasi dan bimbingan kepada warga binaan, sehingga mereka tidak hanya menanam, tapi juga belajar mengelola hasilnya secara berkelanjutan,” lanjut Totok.
Panen raya ini juga menegaskan bahwa keterbatasan ruang tidak menjadi penghalang untuk produktif. Lahan kosong di balik tembok penjara dimanfaatkan secara optimal, menghasilkan produk pertanian yang tidak hanya bergizi, namun juga mendidik. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan masyarakat mandiri, bahkan dari balik jeruji.
Totok menegaskan bahwa keberhasilan ini menjadi langkah awal menuju pengembangan program pertanian yang lebih luas. Lapas IIA Parepare berkomitmen akan terus berinovasi dan meningkatkan peran warga binaan dalam menyukseskan program pemerintah, sekaligus menyiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih mandiri dan produktif.
“Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kota Parepare atas dukungan dan kontribusinya. Ini adalah langkah nyata mendukung arah kebijakan nasional dalam bidang pemasyarakatan,” tutup Totok Budiyanto.
Melalui program ini, Lapas Kelas IIA Parepare membuktikan bahwa di balik tembok penjara, harapan dan kontribusi tetap bisa tumbuh. Sebuah upaya mulia yang tidak hanya memberi manfaat bagi warga binaan, namun juga ikut mendukung ketahanan pangan dan kemajuan bangsa.