
SmartnewsCelebes.com, Parepare – Pemerintah Pusat sudah membolehkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas pada tahun pelajaran baru, Juli 2021.
Meski sudah ada lampu hijau dari Pusat, Pemerintah Kota Parepare melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) masih melakukan kajian terhadap Pembelajaran Tatap Muka itu.
Menjadi prioritas Disdikbud Parepare adalah jaminan keamanan siswa dan penerapan protokol kesehatan secara ketat di Satuan Pendidikan atau sekolah-sekolah.
Hal ini diungkap Kepala Disdikbud Parepare, Arifuddin Idris.
“Masih dalam kajian (PTM). Tentu menjadi pertimbangan kami adalah jaminan keamanan siswa, dan kesiapan sekolah khususnya terkait sarana dan prasarana serta penerapan protokol kesehatan secara ketat,” ungkap Arifuddin.
Meski diakui sudah banyak pihak termasuk orang tua siswa yang mendorong PTM, namun Arifuddin menekankan, Pemkot khususnya Disdikbud tidak ingin gegabah. Perlu kajian secara matang sebelum PTM diterapkan.
“Apalagi ada studi di RSCM yang menyebutkan 40 persen anak meninggal karena kasus Covid-19, tentu itu menjadi kecemasan kami juga, meski di Parepare belum terjadi. Makanya semuanya harus diantisipasi sedini mungkin. Semua harus siap dulu sebelum PTM diterapkan,” tegas Arifuddin. (10/6/2021).
Kebijakan pembelajaran tatap muka terbatas ini berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga telah mewajibkan Satuan Pendidikan untuk menyediakan layanan tatap muka terbatas.
Meskipun demikian, tetap ada opsi pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sebab untuk menerapkan protokol kesehatan, pembelajaran tatap muka maksimal hanya 50 persen dari jumlah siswa.
“Mau tidak mau, selesai vaksinasi ada opsi tatap muka terbatas. Selain itu harus melalui sistem rotasi, tatap muka, dan PJJ,” kata Nadiem.
Wali Kota Parepare HM. Taufan Pawe dalam setiap kesempatannya menyampaikan pentingnya mematuhi protokol kesehatan.
Wali Kota Taufan Pawe juga menyikapi serius hasil studi di RSCM itu. Karena itu, Taufan Pawe mengingatkan para orang tua memproteksi anaknya dengan terus mengedukasi untuk disiplin protokol kesehatan.
“Jangan lengah, terus ingatkan dan edukasi anak-anak kita untuk selalu tegakkan protokol kesehatan. Karena studi di RSCM itu menunjukkan tingkat kematian anak terkonfirmasi Covid-19 sebesar 40 persen,” ingat Wali Kota bergelar doktor ilmu hukum ini. (*smartnews)