SmartNewsCelebes.Com, Parepare – Ketua Ormas Laskar Merah Putih (LMP) Kota Parepare, H. Syamsul Latanro menanggapi rubuhnya sebagian fisik proyek pembangunan Gedung call Centre 112 terpadu di Parepare.
Gedung yang berada di kawasan Jalan Jenderal Sudirman itu sejauh ini memang masih dalam tahap pengerjaan.
Senin 4 Februari kemarin, bagian atas bangunan yang dikerjakan oleh PT. Sukses Sanggah Sejahtera tersebut rubuh.
Meski belakangan diketahui gedung itu sengaja dibongkar oleh pihak rekanan lantaran kesalahan tekhnis pekerjaan yang tidak sesuai, namun Syamsul Latanro menilai seharusnya hal itu tidak perlu terjadi.
“Seharusnya itu tidak perlu terjadi. Koordinasi tidak berfungsi antara pihak perencana dan konsultan,” terang HSL sapaan Syamsul Latanro. Selasa (5/2/2019).
Syamsul Latanro mengatakan, adanya pembongkaran ulang konstruksi beton pada pembangunan proyek itu akibat kurang koordinasinya konsultan perencana dan pihak pengguna manfaat.
“Perombakan ini bentuk tidak adanya koordinasi pihak konsultan perencana dan penerima manfaat,” katanya.
Dia pun berharap, pihak Kejaksaan melalui TP4D lebih intens melakukan fungsi pengawasan terhadap perubahan yang ada dalam proses pembangunan gedung tersebut.
Ditempat lain, Kajari Parepare Andi Darmawangsa mengaku, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan semua pihak pelaksana konstruksi yang ada dalam pengawasan TP4D Parepare.
“Kita selalu koordinasikan dengan semua pihak dan sudah menjadwalkan secara rutin pertemuan dengan lihak pelaksana, konsultan pengawas, perencana dan lainnya,” ungkap Andi Darmawangsa.
Proyek Pembangunan Gedung Call Centre 112 Parepare dianggarkan dari Dana Insentif Daerah (DID) Kota Parepare. Proyek itu menelan anggaran sebesar Rp.3,8 Miliar tahun anggaran 2018 lalu. (smartnews)