SmartNewsCelebes.com, Makassar – Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Sulawesi Selatan (Sulsel) mencapai Rp 6,5 triliun sepanjang 2018. Angka itu setara 121,9 persen dari rencana bisnis bank sebesar Rp 5,4 triliun.

Kinerja penyaluran KUR di Sulsel berada di peringkat empat secara nasional. Setelah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat,” kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua Zulmi dalam keterangan resminya, Senin (4/1/2019).

Untuk kawasan Indonesia Timur, penyaluran KUR di Sulsel merupakan yang terbaik. Adapun KUR di Sulsel banyak menyasar sektor produksi. Yaitu, pertanian, perikanan, dan industri pengolahan. Penyaluran kredit di tiga sektor itu mencapai 52,13 persen.

“Pencapaian itu sangat positif karena berada di atas angka nasional yang mencatatkan pangsa 46,8 persen, dan melebihi target pemerintah yaitu minimal 50 persen,” ucap Zulmi.

Kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga tumbuh positif mencapai 4,02 persen dari total kredit. Situasi itu yang membuat KUR di Sulsel mengalami peningkatan signifikan.

Catatan lain, total aset industri jasa keuangan di Sulsel mencapai Rp 164,4 triliun atau tumbuh 6,4 persen. Sedangkan kredit industri jasa keuangan mencapai Rp 138,5 triliun atau tumbuh 4,7 persen.

Secara umum, pertumbuhan industri jasa keuangan di Sulsel telah ditopang pertumbuhan sektor perbankan dengan total aset mencapai Rp 145,1 trilliun atau tumbuh 6,2. Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 6,2 persen menjadi Rp 95,2 triliun, dan kredit tumbuh 4,3 persen menjadi Rp 120,2 trilliun.

Kinerja intermediasi perbankan di Sulsel masih terjaga pada level yang tinggi. Dengan indikator Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 125,12 persen lebih tinggi dari LDR perbankan secara nasional 94,04%. “Adapun risiko kredit tetap terkendali dengan rasio NPL gross sebesar 3,5 persen, masih di bawah ambang batas 5 persen,” pungkasnya. (pjk/smart)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here