SmartNewsCelebes.Com – Alkohol telah membunuh 2,8 juta orang setiap tahun secara global berdasarkan catatan tim peneliti internasional dalam Lancet Medical Journal.

Minuman ini juga menyebabkan kanker, penyakit jantung dan kecelakaan di jalan dan bahkan bisa mengakibatkan memburuknya tuberkulosis.

Karena itu, pemerintah perlu mengubah panduan yang mereka berikan kepada warganya dan harus mempertimbangkan pajak dan langkah-langkah lain untuk mencegah hal-hal ini semakin memburuk.

“Meskipun risiko kesehatan yang terkait dengan alkohol mulai menjadi kecil dengan satu gelas sehari, mereka kemudian meningkat dengan cepat ketika orang minum lebih banyak,” kata Dr. Max Griswold dari Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan di Universitas Washington, yang memimpin penelitian, seperti dilansir laman NBC.

“Penelitian sebelumnya telah menemukan efek perlindungan alkohol pada beberapa kondisi, tetapi kami menemukan bahwa risiko kesehatan gabungan yang terkait dengan alkohol meningkat tidak peduli sebanyak apa jumlah alkohol yang Anda minum,” tambah Griswold.

Tim internasional yang besar, yang termasuk ratusan peneliti, memeriksa data dari lebih dari 1.000 penelitian.

Ada beberapa bukti bahwa alkohol bisa mengurangi risiko penyakit jantung sangat sedikit, tetapi efeknya lebih dari sebanding dengan kerusakan lain yang ditimbulkannya.

“Penggunaan alkohol muncul sebagai penyebab kematian secara keseluruhan,” kata tim peneliti, yang karyanya didanai oleh Bill and Melinda Gates Foundation.

Tapi itu adalah faktor risiko utama untuk kematian dini pada 2016 untuk orang berusia 15 tahun hingga 49 tahun.

Penggunaan alkohol menyebabkan kematian karena cedera, dengan menyakiti diri sendiri dan dengan memburuknya tuberkulosis dalam kelompok ini.

Bagi orang tua, kanker adalah konsekuensi kesehatan fatal yang paling umum akibat minum alkohol.

Itu cocok dengan penelitian terpisah yang menemukan bahwa pria yang minum rata-rata tujuh minuman sehari ketika remaja memiliki tiga kali risiko terkena kanker prostat di kemudian hari.

“Itu mungkin karena alkohol merusak sel yang sedang berkembang,” kata editor senior dari studi tersebut, Emma Allott, yang mengajar nutrisi di University of North Carolina di Chapel Hill.

“Prostat adalah organ yang tumbuh dengan cepat selama masa pubertas, sehingga berpotensi lebih rentan terhadap paparan karsinogenik selama masa remaja,” jelas Allott.

“Kami juga menemukan hubungan positif antara asupan alkohol seumur hidup kumulatif yang lebih tinggi dan diagnosis kanker prostat tingkat tinggi,” tim tersebut menulis dalam laporan mereka, yang diterbitkan di Cancer Prevention Research.

Para peneliti dari Universitas Washington menemukan bahwa secara global, sepertiga dari semua orang minum minuman beralkohol. Itu termasuk 25 persen wanita dan 39 persen pria.

” Di seluruh dunia, kita perlu meninjau kembali kebijakan pengendalian alkohol dan program kesehatan dan mempertimbangkan rekomendasi untuk menjauhkan diri dari alkohol,” kata Emmanuela Gakidou, seorang profesor kesehatan global di University of Washington Ini termasuk pajak cukai pada alkohol, mengendalikan ketersediaan fisik alkohol dan jam penjualan dan mengendalikan iklan alkohol,” pungkas Gakidou. (jpnn/smart)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here