SMARTNEWSCELEBES.COM, LUWU – Kegiatan silaturahmi yang digelar PT Masmindo Dwi Area (MDA) bersama Pemerintah Desa Bonelemo dan masyarakat setempat menuai apresiasi luas dari berbagai elemen masyarakat. Bertempat di Masjid Nurul Amin, Dusun Bonelemo, forum ini menjadi ruang terbuka bagi warga untuk menyampaikan aspirasi, harapan, dan permasalahan sosial yang berkembang di sekitar wilayah operasi tambang.

Koordinator Aliansi Masyarakat Sungai Suso (AMASS), Yudhy, menyambut baik forum tersebut sebagai bentuk kepedulian dan keterbukaan MDA terhadap komunitas lokal. Ia mengapresiasi pendekatan langsung yang dilakukan oleh Departemen Community Development & Empowerment (CDE) MDA.

“Silaturahmi ini bukan sekadar tatap muka, tetapi momentum penting untuk menyambung komunikasi dan merawat kepercayaan publik. Kami dari AMASS menaruh harapan agar MDA tidak hanya mendengar, tetapi juga semakin aktif menjalin hubungan dekat, terutama dengan pemuda sebagai generasi pelanjut,” ungkap Yudhy.

Ia menambahkan, keterlibatan pemuda di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Suso dalam program pelestarian lingkungan dan penguatan kapasitas diri sangat penting. Menurutnya, kekuatan kolektif pemuda dapat menjadi garda terdepan dalam memastikan aktivitas tambang tidak mengorbankan masa depan ekologis daerah.

Senada dengan itu, Ketua Forum Pemuda Latimojong Bersatu (FPLB), M. Azriel, juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya forum silaturahmi ini. Ia menilai kehadiran MDA dan keterbukaannya dalam mendengar masukan masyarakat merupakan langkah awal yang positif.

“MDA sudah hadir dan mendengarkan. Kami berharap berikutnya bisa ada ruang keterlibatan yang lebih konkret,” ujarnya.

Azriel juga menyoroti pentingnya sinergi antara perusahaan dan pemuda dalam membangun desa yang berdaya. Ia mendorong agar perusahaan menghadirkan pelatihan keterampilan, pendampingan wirausaha, hingga program kepemudaan berbasis potensi lokal yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Latimojong.

Forum ini tidak berhenti pada tataran seremonial, melainkan menjadi wadah penyampaian langsung berbagai isu penting, mulai dari akses pendidikan dan kesehatan, peluang kerja, hingga perhatian terhadap kondisi sosial pasca-eksplorasi tambang. Antusiasme warga terlihat dari keaktifan mereka dalam diskusi, yang turut dihadiri perangkat desa dan tokoh masyarakat.

Pemerintah Desa Bonelemo berharap silaturahmi semacam ini dapat menjadi agenda rutin, guna memperkuat relasi antara perusahaan dan masyarakat dalam jangka panjang. Dengan adanya forum ini, baik AMASS maupun FPLB melihat adanya peluang terbuka bagi terwujudnya hubungan industrial yang lebih sehat, transparan, dan partisipatif.

Keduanya berharap, komunikasi yang telah terbangun tidak berhenti di forum semata, melainkan dilanjutkan dengan aksi-aksi nyata yang membawa dampak langsung bagi lingkungan serta masa depan generasi muda di Bonelemo dan kawasan Latimojong. (*smartnews)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here