SMARTNEWSCELEBES.COM, WAJO – Koordinator Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Parmas KPU Provinsi Sulsel, Hasruddin Husain, membuka kegiatan Training Badan Adhoc melalui Training of Facilitator yang digelar KPU Kabupaten Wajo di dua tempat: Hotel Sallo dan Hotel Sarmani Sengkang, pada 22 – 25 Juli 2024.

Kegiatan yang dibagi menjadi empat gelombang ini dihadiri oleh PPK dan PPS se-Kabupaten Wajo. Selain untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, PPK dan PPS diharapkan menjadi corong demokrasi dalam melakukan sosialisasi pada pemilihan atau pilkada gubernur dan wakil gubernur, serta bupati dan wakil bupati 2024.

Sebagai penanggung jawab kegiatan, Training of Facilitator ini menghadirkan fasilitator serta narasumber dari kalangan akademisi, NGO, serta penyelenggara pemilu, seperti Dr. A. Yudha Yunus, Dr. Buhari Fakkah, dan Azram Jaya.

Dalam sambutannya, Hasruddin Husain menyampaikan harapannya agar dalam empat hari ke depan, kegiatan ini dapat membentuk badan adhoc yang profesional dan unggul sehingga ke depan mampu melaksanakan sosialisasi yang baik dan efektif di masyarakat.

Mantan Ketua KPU Kota Parepare itu juga berharap agar kegiatan ini menjadi pilot project bagi kabupaten lainnya, sehingga kerja-kerja PPK dan PPS dapat terukur dalam menjalankan sosialisasi sebagai pelopor demokrasi demi peningkatan partisipasi masyarakat. “Yang lebih penting adalah pendidikan pemilih dapat tersentuh,” tutupnya.

Sementara itu, Anggota KPU Kabupaten Wajo Divisi Sosdiklih, Parmas Erwin Arifin, yang juga penanggung jawab kegiatan ini, menambahkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan melalui tiga pendekatan.

Pertama, peningkatan pengetahuan dan keterampilan badan adhoc (PPK/PPS) tentang tata cara sosialisasi yang partisipatif di masyarakat. Kedua, menciptakan lingkungan yang mendukung dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat, seperti memperkuat regulasi sampai ke tingkat desa.

Ketiga, penguatan sistem informasi, artinya semua kegiatan yang dilakukan akan diunggah pada media sosial masing-masing PPK dan PPS sebagai upaya penyebarluasan informasi ke masyarakat.

“Dengan adanya Training of Facilitator ini, kami berharap sosialisasi di tingkat desa/kelurahan bisa maksimal dan membentuk kesadaran pemilih pada pilkada ke depan, seperti komitmen untuk ke TPS pada tanggal 27 November 2024, memilih pemimpin yang berkualitas, menghindari menyebarkan berita hoaks, menghindari politik uang, dan memobilisasi kesadaran pemilih muda,” tegas Erwin. (kpusulsel/smartnews)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here