SMARTNEWSCELEBES.COM, PAREPARE – Yayasan Pendampingan Kesehatan Terpadu (YPKT) bekerja sama dengan AIDS Healthcare Foundation (AHF) menggelar pelatihan jurnalistik peduli HIV/AIDS di Auditorium RS dr Hasri Ainun Habibie, Kota Parepare, Kamis (27/3/2025).

Kegiatan ini mengusung tema “HIV/AIDS dalam Perspektif Media, Mencegah Stigma Diskriminasi dan Meningkatkan Pengetahuan”, dengan tujuan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada jurnalis dalam menyampaikan informasi terkait HIV/AIDS.

Pelaksana Harian (Plh) Direktur RS Hasri Ainun Habibie, dr Linda Iriani Raflus M.Kes, hadir membuka kegiatan tersebut. Hadir pula Ketua YPKT Abdul Risal, Wadir Keuangan dan Administrasi RS Ainun drg Andi Lustmahria Mars, serta pemateri yang terdiri dari Shanti Syafaat, Mustafa Mappangara, dan Hardianti.

Dalam sambutannya, dr Linda menekankan pentingnya peran media dalam menghentikan stigma negatif terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Ia berharap, melalui pelatihan ini, jurnalis dapat menyampaikan informasi yang akurat dan edukatif kepada masyarakat.

“Tujuannya agar tidak ada lagi diskriminasi dan stigma terhadap penderita HIV,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa program penanggulangan HIV/AIDS kini telah menjadi program nasional. Menurutnya, ada perubahan signifikan dalam cara pandang masyarakat terhadap ODHA.

“Dulu, saat kami mulai program ini di Puskesmas Madising, semuanya dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Sekarang, itu tidak lagi terjadi. Bahkan, dengan kemajuan teknologi, orang dengan HIV/AIDS kini bisa memiliki anak yang tidak terinfeksi,” jelasnya.

Sebagai Wadir Pelayanan RS Hasri Ainun Habibie, dr Linda juga menyampaikan apresiasi kepada para jurnalis yang mengikuti pelatihan ini.

“Terima kasih telah berkumpul di sini untuk menambah ilmu. Ini momen yang luar biasa, karena di bulan Ramadan ini kita bisa meningkatkan pengetahuan sambil berpuasa,” katanya.

Sementara itu, Ketua YPKT Abdul Risal dalam pemaparannya menegaskan bahwa jurnalis memiliki peran strategis dalam membangun kesadaran publik tentang HIV/AIDS. Ia menjelaskan pentingnya memahami dasar-dasar HIV dan bagaimana penyebarannya.

“Penting bagi kita untuk memahami dasar-dasar HIV dan penyebarannya agar kita bisa mencegah serta menangani kasus ini sejak dini,” ucapnya di hadapan puluhan peserta.

Ia juga membahas berbagai hoaks seputar HIV yang kerap beredar di masyarakat, termasuk kesalahpahaman mengenai cara penularannya.

“Jurnalis perlu memahami prinsip penyebaran HIV, yang bisa terjadi melalui pertukaran cairan tubuh dari seseorang yang telah terinfeksi. Prinsip ini dikenal dengan sebutan ESSE: Exit (keluar dari tubuh manusia), Survive (HIV harus bertahan hidup), Sufficient (jumlahnya cukup), dan Enter (masuk ke tubuh manusia),” jelasnya.

Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas jurnalis dalam memberitakan HIV/AIDS secara objektif dan bertanggung jawab, serta membantu mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap ODHA di masyarakat. (*smartnews)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here