SmartNewsCelebes.Com – Kondisi bercinta yang ideal dialami oleh seseorang mensyaratkan organ kewanitaan yang cukup basah. Ketika kering, bukan hanya sesi bercinta yang jadi tak nikmat, namun juga munculnya rasa sakit seperti risiko lecet yang terjadi.
Kondisi organ kewanitaan yang kering ini tentu saja bukan situasi ideal untuk bercinta. Kadang walau sudah berusaha dan berhasrat, namun organ kewanitaan tetap juga kering.
Kondisi organ kewanitaan yang kering ini tentu saja bukan situasi ideal untuk bercinta. Kadang walau sudah berusaha dan berhasrat, namun organ kewanitaan tetap juga kering.
Kondisi basah yang muncul pada saat bercinta ini biasanya menandakan bahwa tubuh sudah siap untuk bersetubuh. Namun ternyata ada kondisi kering ini yang membuat gangguan terhadap rencana bercinta tersebut.
Jessica Shepherd, MD, ginekolog dari Dallas menyebut bahwa masalah vagina yang kering ini sesungguhnya lebih sering terjadi dibanding yang banyak dikira. Dia menyebut bahwa ketika kondisi ini terjadi, sebaiknya menggunakan pelumas untuk membasahi dinding vagina.
Kondisi vagina yang kering ini bisa sering terjadi karena terdapat banyak hal yang dapat memicunya. Dilansir dari Womens Health Mag, berikut sejumlah hal yang bisa menyebabkan organ kewanitaan menjadi mengering.
Produksi Tubuh yang Rendah Secara Alami
Ketika bercinta, kadar basah dan produksi cairan vagina yang dialami semua orang disebut oleh dr. Shepherd bisa berbeda-beda.
“Terdapat beberapa orang yang produksinya seidikit, sedang, dan berlebih,” terangnya.
Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa kondisi kering yang dialami oleh seseorang memang disebabkan oleh produksi cairan vagina yang kurang.
Kurang Foreplay
Sebelum bercinta, persiapan yang tepat perlu dilakukan termasuk dengan melakukan cukup foreplay. Kurangnya foreplay bisa menjadi penyebab vagina yang kering ini.
Disarankan bagi pasangan yang bersiap-siap bercinta untuk melakukan cukup foreplay untuk menghindari masalah lebih lanjut. Selain menghindari kondisi kering, hal ini juga bisa membantu meningkatkan kepuasan seksual.
Kondisi Perimenopause atau Menopause
Kesuburan wanita biasanya bakal melambat ketika kamu berusia sekitar 40 tahun. Namun, hal ini juga bisa terjadi pada usia pertengahan 30-an, ketika ovarium memproduksi semakin sedikit estrogen.
Produksi estrogen yang sedikit ini menyebabkan lapisan vagina menjadi semakin tipis dan kering. Pada kondisi seperti ini, kamu disarankan untuk menggunakan pelumas pada organ kewanitaan.
Konsumsi Pil KB
Estrogen merupakan hormon yang bisa membuat organ kewanitaan menjadi basah. Dalam kondisi ini, sangat mungkin terjadi bahwa dosis kecil pil KB bisa menyebabkan kondisi kurang kering yang terjadi.
Konsumsi Antihistamin
Antihistamin merupakan salah satu jenis obat-obatan yang bisa mengeringkan sinus serta organ kewanitaan. Ketika seseorang mengonsumsinya, mungkin terjadi kondisi kering dan kurang lubrikasi pada vagina yang muncul.
Konsumsi Obat Jerawat Tertentu
Accutane merupakan salah satu obat jerawat dosus tinggi yang bisa mengurangi produksi sebum yang diproduksi seseorang. Kondisi mengering ini biasanya juga terjadi pada vagina, kulit, mata, dan hidung.
Membersihkan Vagina
Membersihkan dan mencuci bisa menyebabkan iritasi vagina dan kondisi kering. Selain itu, hal ini bisa juga bisa menghulangkan bakteri baik, meningkatkan pH, serta membuat masuknya bakteri buruk ke wilayah organ kewanitaan tersebut.
Merokok
Lubrikasi vagina merupakan hasil dari meningkatkan aliran darah di organ kewanitaan. Merook bisa menyebabkan hal ini sulit terjadi karena sirkulasi darah berkurang di area sekitar panggul sehingga lubrikasi lebih sedikit terjadi di vagina. (ts/mrd/smrt)