
SMARTNEWSCELEBES.COM, PINRANG – Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Kominfosandi) Kabupaten Pinrang, A. Haswidy Rustam, SSTP., M.Si kembali menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi secara bijak, khususnya dalam upaya mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak yang digelar di Kantor Kecamatan Batulappa, Kamis (12/6/2025).
Dalam paparannya, Haswidy mengungkapkan bahwa di era digital saat ini, berbagai tindak kekerasan seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak, Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), hingga kasus Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH), mulai banyak dilakukan melalui platform digital.
“Para pelaku kejahatan semakin pintar memanfaatkan teknologi digital sebagai alat untuk melancarkan aksinya. Ini menjadi tantangan baru yang harus kita waspadai bersama,” jelasnya.
Ia menekankan bahwa peran aktif orang tua dan masyarakat sangat diperlukan dalam mendampingi anak-anak saat menggunakan teknologi. Kontrol terhadap akses internet, pemahaman terhadap konten digital, serta komunikasi yang terbuka dengan anak menjadi hal penting untuk mencegah mereka terjerumus dalam bahaya digital.
“Perkembangan teknologi memang memberikan banyak manfaat. Namun, tanpa pengawasan yang memadai dari orang tua dan lingkungan, hal ini bisa menjadi bumerang bagi keselamatan anak-anak kita,” kata Haswidy.
Menurutnya, pembatasan akses terhadap konten yang tidak sesuai usia, serta edukasi yang terus-menerus kepada anak tentang bahaya dunia maya, merupakan langkah awal yang sangat efektif dalam pencegahan kekerasan berbasis digital.
“Kita perlu membangun kesadaran kolektif agar anak-anak tidak menjadi korban akibat kelalaian kita sendiri dalam mengontrol aktivitas mereka di dunia digital,” tegasnya.
Haswidy pun berharap kegiatan sosialisasi seperti ini dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat serta memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai berbagai modus kejahatan digital yang mengincar perempuan dan anak.
“Harapan kami, masyarakat tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga berperan sebagai pelindung bagi anak-anak dari berbagai potensi bahaya digital yang terus berkembang,” pungkasnya. (*smartnews)