SMARTNEWSCELEBES.COM, PAREPARE — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan menjadi perbincangan hangat setelah memasang baliho unik di salah satu titik Kota Parepare. Baliho tersebut hanya memuat satu kata dengan tanda tanya, “Politik Uang?” yang langsung menarik perhatian warga, khususnya yang melintas di Jalan Bau Massepe.
Anti, warga Bacukiki Barat, mengaku penasaran setelah beberapa kali melihat baliho berukuran jumbo itu. “Saya penasaran, apa maksudnya, yang seolah-olah bertanya kepada kita (warga). Menggelitik,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan La Caci, warga Kecamatan Soreang. “Saya tidak tahu, pertanyaan itu ditujukan kepada siapa. Saya malah berpikir, apakah Parepare memang identik dengan politik uang,” ungkapnya.
Menanggapi hal ini, Komisioner KPU Sulsel Divisi Sosialisasi, Pendidikan, dan Partisipasi Masyarakat, Hasruddin Husain, mengatakan bahwa rasa penasaran warga Parepare terhadap Alat Peraga Kampanye (APK) yang dipasang KPU Sulsel tersebut merupakan respons positif. Hal ini menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan yang saat ini berlangsung serentak di seluruh Indonesia.
“Ini adalah upaya kami untuk meningkatkan partisipasi pemilih, demi suksesnya pilkada serentak. Kami sengaja membuat desain yang berbeda dalam bentuk pertanyaan agar membangkitkan rasa ingin tahu masyarakat. Rasa penasaran warga yang ikut berpikir mengenai pesan dalam APK ini merupakan partisipasi yang sangat positif,” jelas Hasruddin.
Mantan Ketua KPU Parepare ini juga menambahkan bahwa KPU tidak bisa berjuang sendiri untuk mewujudkan pilkada yang bebas dari politik uang. Melalui baliho bertanya tersebut, Hasruddin mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menentang politik uang yang selama ini mencederai demokrasi dan seakan dianggap lumrah.
Sebagai informasi, APK inisiasi KPU Sulsel ini juga dipasang di 17 kabupaten dan kota di Sulsel dengan pesan berbeda, seperti “Hoax?” dan “Netralitas ASN?”
“KPU tidak bisa bekerja sendiri. Mari kita sama-sama mempertanyakan, mau dibawa ke mana politik uang, hoax, dan netralitas ASN yang harus dipatuhi oleh para ASN itu sendiri. Setiap kita wajib mempertanyakan hal-hal yang merusak demokrasi. Dengan APK yang didesain unik ini, kami berharap masyarakat ikut mempersoalkan politik uang, berita hoax, dan netralitas ASN dalam pelaksanaan pilkada,” papar Hasruddin.
Menurut Hasruddin, dalam dua hari sejak pemasangan APK ini, respons dari masyarakat sangat luar biasa. Beragam pihak, mulai dari media, masyarakat umum, penggiat, hingga Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), turut mempertanyakan tujuan reklame tersebut.
“Dengan mempertanyakan pesan yang kami tampilkan di APK, masyarakat sudah menunjukkan kepedulian yang mungkin sebelumnya hanya diabaikan. Dengan ikut bertanya, kami anggap itu sebagai bentuk partisipasi,” katanya.
Hasruddin mengajak masyarakat untuk terus mendukung kampanye anti-politik uang, pemberantasan hoax, dan netralitas ASN, yang menjadi ancaman bagi demokrasi. “Mari bersama mempertanyakan dan menemukan jawabannya. Jika menemukan politik uang, tolak dan laporkan. Awasi netralitas ASN dan waspadai berita hoax demi terlaksananya pilkada yang aman dan damai,” tegasnya.(*)