SmartNewsCelebes.Com, Makassar – Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Selatan melakukan Launching Program Digitalisasi Keuangan melalui Inovasi QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang sekaligus di rangkaian dengan Penanda Tanganan Surat Keputusan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang digelar di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Selasa 1 Desember 2020.
Penandangan SK TP2DD tersebut dilakukan oleh Lima Kabupaten Kota yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan, yakni Kota Parepare oleh Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Kabupaten Maros dan Kabupaten Barru, acara itupun disaksikan langsung Gubernur Sulsel, Prof Nurdin Abdullah, Kepala Perwakilan Wilayah BI Sulsel.
Turut mendampingi Wali Kota Parepare, Sekda Kota Parepare, Iwan Asaad, Kadisporapar, Amarun Agung Hamka, Kepala BKD, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Sosial, serta beberapa Pejabat Lingkup Kota Parepare.
Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Nurdin Abdullah, mengatakan, kegiatan Penanda tanganan bersama ini tidak lain untuk meningkatkan efektivitas keuangan di Sulsel.
“Dengan sistem Digitalisasi keuangan ini kemudian diharapkan mampu membawa Sulsel menjadi Provinsi yang bersih dari segala hal yang memungkin terjadinya kejadian-kejadian yang tidak kita inginkan, serta bagaimana kita mengurangi transaksi tunai yang bisa berdampak dalam segala hal,”katanya.
Eks Bupati Bantaeng dua Periode ini, menuturkan, saat ini sendiri di Provinsi Sulawesi Selatan telah banyak melakukan interaksi keuangan melalui sistem digitalisasi, bahkan semua biaya perjalanan dan kegiatan lainnya dilakukan melalui digitalisasi.
“Kita saat ini tengah menuju ke sistem digitalisasi secara utuh, bahkan kita juga sudah mulai melakukan sistem pembayaran keuangan mulai gaji, tunjangan dan perjalanan itu dibayarkan melalui sistem Transfert,”urai dia.
Dirinya mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah yang terdiri atas lima daerah tersebut, telah bekerja dengan cepat dan tanggap untuk merespon sistem tersebut, sehingga kemudian sistem itu diharapkan bisa di jadikan cerminan oleh 24 Kabupaten Kota lainnya.
“Kita harapkan bukan hanya dilakukan di Kota Parepare, Makassar, Gowa, Maros dan Barru, tapi kedepannya kita harapkan 24 Kabupaten Kota di Sulsel siap menghadapi sistem tersebut, dan bisa digunakan di masing-masing Daerah, menuju Sulsel clean and clear,”papar NA akronim Nurdin Abdullah.
Sementara itu Wali Kota Parepare, Taufan Pawe, mengatakan, dengan adanya sistem pembayaran ini kemudian menjadi inovasi ditengah Pandemi Covid-19, selain itu juga bagaimana mewujudkan transaksi keuangan yang lebih terbuka dan juga tepat sasaran.
“Dengan era yang ada saat ini maka semua pihak harus siap, dan saya fikir dengan sikap yang sigap oleh BI menghadirkan transaksi keuangan digital sebuah penomena baik, sehingga kedepannya sistem keuangan kita bisa lebih terbuka dan tergambarkan secara jelas,”ucapnya.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini menuturkan, selama ini Kota Parepare memang tengah berinovasi untuk menghadirkan layanan keuangan sistem digitalisasi dan bahkan Pemerintah Kota Parepare selama ini juga telah melakukan sistem pencairan keuangan sendiri.
“Kita saat ini sendiri tengah mulai menggarap hal tersebut bahkan saat inj Kota Parepare khusus segala pencairan keuangan dilakukan dengan sistem transfer baik antara Pemerintah dan Rekanan, maupun Pemerintah dengan pegawai dan Non Pegawai di Kota Parepare,” tandas Taufan Pawe. (smartnews)