
SmartNewsCelebes.Com, Parepare – Keluhan terkait air bersih di Kota Parepare, menurun. Sepanjang 2019, keluhan terkait tidak tersedianya air bersih berkurang.
Kalaupun ada keluhan itu terkait masalah teknis seperti kebocoran pipa dan lainnya. Hal ini diungkap Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Parepare, Andi Firdaus Djollong melalui Humas PDAM, Imran Sulnas, Kamis, 9 Januari 2020.
“Kondisi saat ini berbeda jauh dibanding tahun 2017 ke bawah. Saat itu 60 persen keluhan muncul karena tidak tersedianya air. Mulai tahun 2017 ke atas keluhan berkurang. Kalaupun ada keluhan itu masalah teknis seperti kebocoran pipa, bukan karena kekurangan debit air,” ungkap Imran Sulnas.
Kondisi saat ini, kata Imran, Parepare bisa dikatakan mulai surplus air bersih. Meski demikian, pelayanan harus tetap ditingkatkan.
Rencananya tahun ini, Pemkot Parepare akan membangun satu lagi reservoar berkapasitas 1.000 kubik di wilayah Lariannyarengnge, Kelurahan Galung Maloang, Kecamatan Bacukiki.
Itu untuk mendukung enam reservoar yang sudah dibangun sebelumnya. Selain reservoar, Pemkot Parepare juga sudah membangun 14 sumur dalam yang menjadi solusi kekurangan debit air saat musim kemarau.
“Keberadaan reservoar ini sangat membantu. Apalagi jika terjadi mati lampu satu sampai dua jam, kita bisa antisipasi tidak kekurangan air,” terang Imran.
Distribusi air bersih melalui reservoar, kata Imran, sebagian besar ke wilayah kota bawah. Sementara wilayah kota bagian atas seperti Perumahan Timurama didistribusi langsung.
Imran mengemukakan, dengan jumlah pelanggan PDAM saat ini 21.185 rumah tangga, Parepare masuk klasifikasi kota kecil (30 ribu pelanggan ke bawah).
“Dengan pelanggan klasifikasi kota kecil, debit air saat ini 480, Parepare bisa dikatakan surplus air bersih. Tapi pelayanan harus terus ditingkatkan,” tandas Imran. (smartnews)