SmartNewsCelebes.Com – Sudah jautuh tertimpa tangga pula. Pribahasa ini menggambarkan derita yang dialami dokter cantik di Surabaya, Melisa (nama samaran).
Warga Jalan Kupang Indah XX Surabaya, Jawa Timur dihamili pacarnya, Wildon (27). Melisa rela menyerahkan kegadisannya karena dia yakin Wildon adalah lelaki bertanggung jawab.
Namun keyakinan Melisa ternyata meleset. Wildon bukan pria bertanggung jawab. Dia tidak mau mengakui janin yang dikandung Melisa adalah darah dagingnya.
Ketika Melisa meminta pertanggung jawaban agar Wildon segera menikahinya, pria tampan itu menolak.
Pemuda yang tinggal di Jalan Wonorejo Permai Utara V /22 Surabaya itu malah menganiaya Melisa di pinggir jalan.
Kekerasan tersebut terjadi pada Februari lalu. Tepatnya di pinggir Jalan Raya Kupang Indah.
Kekerasan bermula saat Melisa dan Wildon terlibat cekcok mulut dalam mobil. Wildon marah lantaran Melisa meminta tanggung jawab tersangka menikahinya karena sedang hamil.
“Namun tersangka mengelak dan menuding jika anak yang dikandung korban bukanlah anaknya,” ucap Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya, AKP Ruth Yeni, Jumat (9/11/2018).
Meski demikian, Melisa tetap mencoba menjelaskan kepada Wildon atas janin yang dikandungnya. Wanita berusia 27 itu menuntut tanggung jawab Wildon.
Melisa memastikan jika janin tersebut adalah darah daging tersangka. Sebab selama setahun berpacaran, korban hanya berhubungan dengan satu orang, yakni tersangka.
“Namun karena terus didesak, akhirnya tersangka emosi hingga akhirnya memukul korban,” terang Ruth.
Tersangka melakukan pemukulan dengan alat berupa sarung roti kalung. Alat tersebut dihantamkan ke punggung korban sebanyak tiga sampai empat kali.
Tak hanya itu, korban juga dijambak menggunakan tangan kiri sampai mengenai mata. Bahkan tersangka juga mencakar korban.
“Tak berhenti sampai di situ, korban juga dipukul menggunakan botol air mineral mengenai kepalanya sebanyak tiga kali hingga memar. Selain itu, tersangka juga mencakar tangan korban,” terangnya.
Tak terima dengan aksi kekerasan dari pacarnya, korban melapor ke polisi. Kendati demikian, polisi tak langsung memprsoses laporan tersebut karena ada mediasi dari kedua belah pihak yang ingin menyelesaikan kasus tersebut dengan cara kekeluargaan.
Namun Wildon lari dari tanggung jawab. Ia tak kunjung menikahi Melisa sampai melahirkan anak. Hal itulah yang membuat Melisa emosi. Ia kembali melaporkan Wildon ke polisi.
“Hingga anak korban lahir, tersangka ternyata tak juga bertanggung jawab, sehingga kembali melanjutkan laporannya. Kami pun melakukan penetapan dan menangkap tersangka, Kamis (8/11),” tandas Ruth. (pjks / smart)