SmartNewsCelebes.Com, Parepare – Gubernur Sulawesi Selatan Prof DR Nurdin Abdullah mengunjungi posko tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Parepare.

Tercatat, hingga 7 Mei 2020 pukul 21.00 Wita, pasien status Positif Covid-19 berjumlah 16 orang di Parepare.

Kunjungan Gubernur kali ini untuk mensuport serta memastikan tim bekerja maksimal. Gubernur juga menyerahkan bantuan.

“Kami berikan support kepada teman-teman gugus tugas yang dikomandoi Pak Wali Kota. Kita mengapresiasi tim gugus yang ada di sini bersama seluruh Forkopimda yang terus melakukan tracking contact kepada mereka yang masuk dalam ODP dan OTG,” ucap Nurdin Abdullah. Jumat, (7/5/2020).

Menurut Prof Nurdin, tracking contact sangat penting dilakukan secara masif sebab itu efektif memutus mata rantai penularan virus.

Sementara itu, Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe, mengatakan, terdapat enam klaster penyebaran covid. Yakni klaster Lambelu, Kapurung, Lakessi, Al-Kautsar, Asrama POM, dan klaster Maros.

“Untuk klaster Kapurung, dimana ada pesta kapurung, ada keluarga yang merasa gembira. Anak ABK kapal asing, di situ awalnya menyebar,” jelasnya.

Klaster kapurung ini sudah melibatkan 11 pasien sebarannya. Lima di Perumahan Lompoe Mas, lima di Lompoe Bulu, yang AB ini jamaah Masjid Bulu, satu di Jalan Lintas Nol.

Untuk klaster Lakessi, juga membuat Pemkot sangat waspada dan prihatin sebab merupakan pasar terbesar di tanah kelahiran mantan Presiden BJ Habibie. Pasien positifnya memiliki riwayat sebagai penjual nasi campur dan penjual sayur.

“Kita memikirkan itu. Alhamdulillah, Pak Gubernur respons dengan rapid test dan memberikan 350 alat rapid test. Kami lakukan pemeriksaan nantinya kepada yang pernah berinteraksi dengan ibu ini di pasar,” sebutnya.

Klaster keempat adalah Masjid Al- Kautsar merupakan jamaah tablik alumni dari Gowa dan aktif di masjid tersebut. Pemerintah Parepare, sebutnya, bertindak tegas melangkah cepat menghalau orang berkumpul banyak untuk salat tarawih. Dan telah timbul pengertian di masyarakat untuk menutup sementara masjid tersebut.

Klaster kelima adalah Asrama POM, terdapat satu orang status positif dan juga dilakukan penelusuran kontak. Keenam adalah klaster Maros, dinamakan demikian, sebab seorang pasien tidak pernah keluar rumah, namun pernah berkunjung ke Maros ke kediaman anaknya.

“Berat sebenarnya kami menamakan klaster Maros, tetapi tidak ada pilihan lain. Sehingga jumlah total secara keseluruhan di Parepare ada 16 positif,” pungkas Taufan Pawe.

Hal lainnya yang disampaikan Taufan, bahwa Parepare sebagai kota jasa sangat terdampak. Berbeda dengan kabupaten tetangganya yang memiliki sumber saya alam. Pandemi ini menyebabkan banyak pengangguran tenaga kerja terutama para buruh.

Taufan Pawe optimis pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi tidak akan tinggal diam untuk memulihkan kondisi perekonomian Parepare. Pemkot Parepare mempedomani kebijakan yang bersifat linier, dan tidak akan keluar dari kebijakan sentral dari Pemprov, termasuk pada penanganan Covid-19 dan upaya pemulihannya.

“Sesuai dengan saran Pak Gubernur juga bahwa kondisi paling berat pada akhirnya, kita juga akan alami nantinya adalah merecovery kondisi ekonomi kita,” ujarnya.

Untuk bantuan, Pemprov juga telah menyalurkan berupa 700 paket bantuan sosial kepada masyarakat Parepare.

“Kemarin kami melepas secara resmi dan sangat dirasakan oleh masyarakat. Dan saya mengantar 128 paket langsung ke daerah yang kami blok dan isolasi di klaster kapurung di salah satu perumahan Lompoe Mas,” jelasnya.

Adapun bantuan hari ini berupa Rapid Test Kit 160 unit, APD Full Set 5 unit, APD 180 unit, Masker 3M 40 Lembar, Masker N-95 40 Lembar, Masker Bedah 400 lembar, Hand Sanitizer Semprot 10 botol, Hand Sanitizer Jerigen 4 jerigen,Sabun Cuci Tangan 7 botol, Face Shield 30 unit, Alcohol swab 1 dos, Blood Lancets 2 dos dan Sarung Tangan 5 dos. (smartnews)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here