PAREPARE — Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Anak tingkat Kota Parepare, Rabu, 26 Februari 2020, menghasilkan beberapa rekomendasi.

Rekomendasi yang akan dibawa ke Musrenbang reguler tingkat kota itu muaranya adalah Mewujudkan Mimpi Anak Parepare melalui Infrastruktur dan Layanan Publik yang Ramah Anak. Itu sejalan dengan tema Musrenbang Anak.

Kepala Bappeda Parepare melalui Kabid Perencanaan SDM dan Sosbud, Dede Alamsyah Wakkang mengatakan, sedikitnya ada 15 rekomendasi yang dihasilkan dalam Musrenbang Anak tingkat kota.

“Di antaranya memperluas jangkauan angkutan umum serta ada halte umum, merenovasi Museum Labangengnge. Kemudian menambah transportasi antar jemput pelajar yang menjangkau seluruh wilayah Parepare,” terang Dede di sela Musrenbang Anak di Balai Ainun Habibie, Parepare.

Rekomendasi lainnya adalah mengadakan mobil informasi keliling tentang lingkungan keluarga dan pola pengasuhan anak, mengganti iklan rokok menjadi informasi layak anak di setiap LED di Parepare.

Kemudian ada juga usula merenovasi Posyandu, melengkapi peralatan medis untuk anak di setiap layanan kesehatan di Parepare.

Selanjutnya, pengadaan zona selamat sekolah di beberapa titik sekolah. Perbaikan lapangan basket Jatidiri menjadi lapangan basket indoor representatif. Serta pengadaan taman baca dan sanggar seni di Tanggul Soreang.

“Itu adalah mimpi-mimpi anak Parepare yang dituangkan melalui Musrenbang Anak. In Sya Allah semua rekomendasi ini akan kita bawa ke Musrenbang reguler tingkat kota, untuk menjadi pertimbangan skala prioritas,” kata Dede.

Wali Kota Parepare yang diwakili Asisten I Pemerintahan dan Kesra, Hj St Amina Amin mengapresiasi Musrenbang Anak Parepare yang terus menunjukkan kemajuan.

“Musrenbang Anak ini meningkatkan partisipasi anak dalam perencanaan pembangunan di Parepare. Anak memiliki ruang partisipasi dalam masyarakat, karena anak yang paling tahu kondisinya,” ungkap St Amina saat membuka Musrenbang Anak.

Terobosan dalam Musrenbang Anak yang diapresiasi adalah Musrenbang Anak Disabilitas dan Musrenbang Anak binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).

“Musrenbang Anak di LPKA Kelas II Parepare ini adalah upaya pemenuhan hak anak yang punya permasalahan dengan hukum. Ini adalah terobosan yang baik di samping Musrenbang Anak Disabilitas,” puji St Amina.

St Amina mengemukakan, terobosan-terobosan dalam Musrenbang Anak ini menguatkan Parepare sebagai Kota Layak Anak (KLA).

Karena pemerintah pusat sudah mengakui Parepare sebagai Kota Layak Anak kategori madya. Bukti bahwa Parepare kota yang baik, aman, dan nyaman serta ramah untuk anak. “Jadi mari berikan yang terbaik untuk anak-anak kita,” imbuh St Amina.

Musrenbang Anak Parepare ini menjadi perhatian Pemprov Sulsel melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sulsel.

Terbukti, Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Sulsel, Nur Anti, SE, MT menjadi narasumber terkait Kota Layak Anak dalam Musrenbang Anak Parepare ini.

Dari Pemkot Parepare, selain Asisten I dan Kepala Bappeda beserta jajaran, juga hadir Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), Hj Rostina, Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Capil, Adi Hidayah Saputra, Fasilitator Forum Anak, Forum Anak Parepare, serta para stakeholder. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here